fikir Jilbab Muslimah...
Subhanalloh, betapa indah islam menempatkan para kaum wanita, rosros sejatinya amat dihormati, baik ia sebagai seorang ibu, anak, bahkan sebagai wanita yang berjuang untuk kehormatan agamanya....

Teringat tentang cerita yang pernah dibaca ....rindu

Pada suatu hari ada seorang artis perempuan akan mengadakan konser di sebuah Negara yang mengundangnya. Di Negara tersebut ternyata ada salah seorang wanita shalihah yang mencari tahu nomer telepon kamar hotel artis tersebut dan meneleponnya. Lalu terjadilah dialog sebagai berikut :

Ukhti : “Kami ucapkan selamat atas kedatangan anda di negeri kami. Kami senang sekali atas kedatangan anda di sini. Kami ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda, saya harap anda mau menjawabnya.”

Artis : “Dengan senang hati, silakan anda bertanya!”

Ukhti : “Jika anda memilik barang berharga, dimana anda meletakkannya?”

Artis : “Di tempat yang khusus, aku akan menguncinya sehingga tidak seorangpun bisa mengambilnya.”

Ukhti : “Jika sesuatu itu barang yang sangat berharga sekali, dimana anda akan menyembunyikannya?”

Artis : “Di tempat yang sangat khusus, sehingga tidak ada satu tangan pun bisa menggapainya”

Ukhti : “Apakah sesuatu yang paling berharga yang dimiliki oleh wanita?”

Artis : (Lama tidak menjawab)

Ukhti :” Bukankah kesucian dirinya adalah sesuatu yang paling berharga yang ia miliki?”

Artis : “Benar.. benar, sesuatu yang paling berharga dari milik wanita adalah kesuciannya”

Ukhti : “Apakah sesuatu yang amat berharga itu boleh diprtontonkan di muka umum?”

Dari sini artis mengetahui arah pembicaraan selanjutnya. Ia tercenung beberapa saat, lau berteriak riang, seakan suara itu dari lubuk fitrahnya. Ia tersadarkan.

Artis : “Ini sungguh ucapan yang pertama kali saya dengar seumur hidup saya. Saya harus bertemu anda! Saya ingin lebih banyak mendengarkan nasehat anda.”

wahai wanita muslimah yang disayang Allah, celebrate begitulah Islam yang sangat memuliakan, menjaga dan melindungi wanita. Sungguh luar biasa Allah, telah memberikan aturan yang apabila kita cermati, maka aturan tersebut akan semakin meningkatkan derajat wanita. Aturan tersebut adalah bagaimana wanita harus menutupi auratnya.senyum

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, ‘Yang demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu…”(Al-Ahzab : 59)


Dewasa ini banyak sekali model jilbab yang berada ditengah-tengah kaum muslimah, tanduk...

lalu jilbab itu yang seperti apa yang seharusnya ??kenyit


1. JILBAB BUKAN SEBAGAI PERHIASAN

Ini berdasarkan Firman Allah dalam surat An-Nuur ayat 31, yang artinya: “Dan janganlah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka.” Secara umum kandungan ayat ini juga mencakup pakaian biasa jika dihiasi dengan sesuatu, yang menyebabkan kaum laki-laki melirikkan pandangan kepadanya.

Nah ini dia yang saya maksud, sebagai seorang wanita muslimah sebaiknya memakai pakaian yang sesuai dengan aturan syariat islam. agar tidak diganggu. Apalagi banyak wanita diluar sana banyak yang berprilaku tabarruj, lalu.. apa itu tabarruj ??sembah

Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang wajib ditutup karena dapat membangkitkan syahwat laki-laki. (Fathul Bayan VII/19).

2. KAINNYA TIDAK TRANSPARAN

Sebab yang namanya menutup itu tidak akan terwujud kecuali tidak trasparan. Jika transparan, maka hanya akan mengundang fitnah (godaan) dan berarti menampakkan perhiasan. Dalam hal ini Rasulullah telah bersabda : “Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakain namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti punuk unta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah kaum wanita yang terkutuk.” (At-Thabrani Al-Mujamusshaghir : 232).

Di dalam hadits lain terdapat tambahan yaitu : “Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan sekian dan sekian.” (HR.Muslim).

Ibnu Abdil Barr berkata : “Yang dimaksud oleh Nabi adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian yang tipis, yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dans tidak dapat menutup atau menyembunyikannya. Mereka itu tetap berpakaian namanya, akan tetapi hakekatnya telanjang.” ( Tanwirul Hawalik III/103).

Dari Abdullah bin Abu Salamah, bahawsanya Umar bin Al-Khattab pernah memakai baju Qibtiyah (jenis pakaian dari Mesir yang tipis dan berwarna putih) kemudian Umar berkata : “Jangan kamu pakaikan baju ini untuk istri-istrimu !. Seseorang kemudian bertanya : Wahai Amirul Muminin, Telah saya pakaikan itu kepada istriku dan telah aku lihat di rumah dari arah depan maupun belakang, namun aku tidak melihatnya sebagai pakaian yang tipis !. Maka Umar menjawab : Sekalipun tidak tipis,namun ia menggambarkan lekuk tubuh.” (H.R. Al-Baihaqi II/234-235).

3.HARUS LONGGAR (TIDAK KETAT) SEHINGGA TIDAK DAPAT MENGGAMBARKAN SESUATU DARI TUBUHNYA

Usamah bin Zaid pernah berkata: Rasulullah shalallohu ‘alahi wa sallam pernah memberiku baju Qibtiyah yang tebal yang merupakan baju yang dihadiahkan oleh Dihyah Al-Kalbi kepada beliau. Baju itu pun aku pakaikan pada istriku. Nabi bertanya kepadaku: “Mengapa kamu tidak mengenakan baju Qibtiyah ?” Aku menjawab : Aku pakaikan baju itu pada istriku. Nabi lalu bersabda : “Perintahkan ia agar mengenakan baju dalam di balik Qibtiyah itu, karena saya khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya.” (Ad-Dhiya Al-Maqdisi : Al-Hadits Al-Mukhtarah I/441).


4. TIDAK DIBERI WEWANGIAN ATAU PARFUM

Dari Zainab Ats-Tsaqafiyah bahwasannya Nabi bersabda shalallohu ‘alahi wa sallam: “Jika salah seorang diantara kalian (kaum wanita) keluar menuju masjid, maka jangan sekali-kali mendekatinya dengan (memakai) wewangian.” (Muslim dan Abu Awanah).

Jadi wanita muslimah itu tidak boleh memakai sesuatu yg wanginya dapat mengundang orang lain berlaku yang tidak baik baginya. takbole

5.TIDAK MENYERUPAI PAKAIAN LAKI-LAKI

Karena ada beberapa hadits shahih yang melaknat wanita yang menyerupakan diri dengan kaum pria, baik dalam hal pakaian maupun lainnya. Dari Abu Hurairah berkata: “Rasulullah melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria” (Al-Hakim IV/19 disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Dari Abdullah bin Amru yang berkata: Saya mendengar Rasulullah shalallohu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidak termasuk golongan kami para wanita yang menyerupakan diri dengan kaum pria dan kaum pria yang menyerupakan diri dengan kaum wanita.” (Ahmad II/199-200)

Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah shalallohu ‘alahi wa sallam bersabda: Tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan memandang mereka pada hari kiamat; Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang bertingkah kelaki-lakian dan menyerupakan diri dengan laki-laki dan dayyuts (orang yang tidak memiliki rasa cemburu).” ( Al-Hakim I/72 dan IV/146-147 disepakati Adz-Dzahabi).

blur Dalam hadits-hadits diatasterkandung petunjuk yang jelas mengenai diharamkannya tindakan wanita menyerupai kaum pria, begitu pula sebaiknya. Ini bersifat umum, meliputi masalah pakaian dan lainnya, so.. islam itu amat memuliakan wanita kan friend..

6. TIDAK MENYERUPAI PAKAIAN WANITA-WANITA KAFIR

Syariat Islam telah menetapkan bahwa kaum muslimin (laki-laki maupun perempuan) tidak boleh bertasyabuh (menyerupai) kepada orang-orang kafir, baik dalam ibadah, ikut merayakan hari raya, dan berpakain khas mereka. Dalilnya Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala surat Al-Hadid ayat 16, yang artinya : “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka) dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat Al-Hadid ayat 16, yang artinya: “Janganlah mereka seperti…” merupakan larangan mutlak dari tindakan menyerupai mereka, di samping merupakan larangan khusus dari tindakan menyerupai mereka dalam hal membatunya hati akibat kemaksiatan (Al-Iqtidha… hal. 43).

Ibnu Katsir berkata ketika menafsirkan ayat ini (IV/310): Karena itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala melarang orang-orang beriman menyerupai mereka dalam perkara-perkara pokok maupun cabang. Allah berfirman : Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad).“Raaina” tetapi katakanlah “Unzhurna” dan dengarlah. Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih” (Q.S. Al-baqarah:104).

Lebih lanjut Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya (I/148): Allah melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk mnyerupai ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan orang-orang kafir. Sebab, orang-orang Yahudi suka menggunakan plesetan kata dengan tujuan mengejek. Jika mereka ingin mengatakan “Dengarlah kami” mereka mengatakan “Raaina” sebagai plesetan kata “ruunah” (artinya ketotolan) sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 46. Allah juga telah memberi tahukan dalam surat Al-Mujadalah ayat 22, bahwa tidak ada seorang mu’min yang mencintai orang-orang kafir. Barangsiapa yang mencintai orang-orang kafir, maka ia bukan orang mu’min, sedangkan tindakan menyerupakan diri secara lahiriah merupakan hal yang dicurigai sebagai wujud kecintaan, oleh karena itu diharamkan.

7. BUKAN PAKAIAN SYUHRAH (UNTUK MENCARI POPULARITAS)

Berdasarkan hadits Ibnu Umar, Rasulullah shalallohu ‘alahi wa sallam bersabda: “Barangsiapa menge nakan pakaian (libas) syuhrah di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (Abu Daud II/172).

Syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakain tersebut mahal, yang dipakai oleh seseorang untuk berbangga dengan dunia dan perhiasannya, maupun pakaian yang bernilai rendah, yang dipakai oleh seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya (Asy-Syaukani: Nailul Authar II/94). Ibnul Atsir berkata : “Syuhrah artinya terlihatnya sesuatu. Maksud dari Libas Syuhrah adalah pakaiannya terkenal di kalangan orang-orang yang mengangkat pandangannya mereka kepadanya. Ia berbangga terhadap orang lain dengan sikap angkuh dan sombong.” wallahu ‘alam.

(Dikutip dari: Kitab Jilbab Al-Mar’ah Al-Muslimah fil Kitabi was Sunnah, Asy-Syaikh Al-Albani)

Tapi biasanya wanita zaman sekarang sebagian besar banyak yang berpakaian karena ingin dipandang berbeda atau malah ingin memperlihatkan kecantikannya.. Naudzubillah...gigitjari

Jadi perbaiki lagi niat untuk berpakaian kita, bukankah lebih baik itu diniatkan untuk beribadah ?? tanduk bukankah kita juga telah punya teladan yang baik yaitu Rasulullah,, Subhanalloh beliau adalah sebaik-baiknya contoh teladan...



| Free Bussines? |

0 komentar:

Posting Komentar